Sebagai seorang istri yang diamanahi peran untuk memenej keuangan keluarga, tentu harus bijak dan pandai mengelola keuangan. Bagaimana agar jatah bulanan yang diberikan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan masih bisa menabung, bersedekah, serta terhindar dari hutang?
Selama tiga tahun menikah, kami beberapa kali merombak sistem pengelolaan keuangan keluarga. Berkali-kali trial dan eror, setiap akhir bulan selalu keteteran. Dan tahun ini kami sepakat untuk benar-benar budgeting diawal bulan. Belanja bulanan, keperluan anak, ibuk, zakat, wifi, manaqib, bensin, buku, celengan udah harus dipisah-pisahkan. Masih terus dievaluasi tapi Alhamdulillah bisa dikatakan cukup.
Bahkan uang belanja dan jajan pun harus dipisah perminggu. Dari pengalaman kita kalo gak seperti itu pasti minggu terahir dah rasanya mending puasa aja deh sekalian wkwkwk gegara apa?
👻Kita ngerasa uang kita masih banyak lah.. keluar pengen bakso pengen ngopi pengen beli es dsb… ini kebiasaan abah
👻Checkout shopee, beli mainan anak, beli buku diluar perencanaan… ini kebiasaan ibuk
Dan ternyata ini masuk bad money habits yang harus dihindari. Biasanya, karena kurang bisa mengontrol diri dan membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
GOOD MONEY HABITS
Orang yang memiliki Good money habit ini selalu bijak mengeluarkan uang sesuai dengan budget
✅ Belanja kalo pas ada uang, kalo gak ada yaaa diempet aja duluuu… jangan maksa pake paylater dan sejenisnya. Ini berhubungan juga dengan kemampuan kita untuk membedakan mana keinginan dan kebutuhan juga menahan diri untuk nabung dulu baru beli.
✅ Merencanakan pengeluaran
✅ Memulai budgeting
✅ Nabung pas diawal gaji, disisihin. Bukan pas udah mau gajian lagi kalo ada sisa baru ditabung. Kecuali diawal udah nabung, terus kalo ada sisa dari uang makan, uang belanja atau dari yang udah kita anggarkan baru bisa ditabung, jadinya tambahan tabungan.
BAD MONEY HABITS
Sedangkan bad money habit adalah kebiasaan buruk dalam memenej uang.
❌ Membeli berdasarkan emosi tanpa perencanaan. Misal karena lagi sedih beli banyak coklat dan eskrim. Pas ngaca keliatan gendut, beli korset, obat pelangsing, timbangan.
❌ Ada juga yang di awal bulan berhemat akhir bulan karena ngerasa uang masih banyak maka ada keinginan menghabiskan. 'Toh nanti gaji cair lagi'.
❌ Yang penting sekarang beli aja dulu… mumpung pegang uang. Lainnya? urusan belakangan. Misal sepatu inceran lagi diskon dadakan. Yah walaupun harganya sudah sangat miring tapi kan tidak ada dalam perencanaan. Jatah bulanan berkurang… urusan makan dipikir nanti. entah makan mie instan atau
❌ Tidak ada perencanaan dan gudgeting keuangan
❌ Hutang justru untuk memenuhi gaya hidup bukan kebutuhan hidup. misal sdh punya rumah tapi kredit runah lagi, paylater belabjaan yang bukan kebutuhan primer.
❌ Pengeluaran lebih besar dari pemasukan
Yuk cuss evaluasi.. poin pengelolaan keuangan keluarga kita sudah di good atau justru banyak di poin bad money habitsnya? Apa saja dampaknya dan bagaimana mengatasinya?
Dampak paling besar yang terasa tentu permasalahan keluarga. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor ekonomi menjadi salah satu alasan terbesar perceraian terjadi.
- Saling membandingkan gaji pasangan yang lebih besar
- Tiap akhir bulan keteteran
- Saling menyalahkan
- Terlilit hutang riba
Solusinya ya komunikasi suami istri, saling diskusi, saling mengingatkan. Lebih transparan tentang pemasukan dan pengeluaran. dan sama-sama merasa cukup dan bersyukur.
Pengen banget mulai bebenah keuangan keluarga, tapi bingung mulai dari mana?? insyaAllah dipostingan selanjutnya akan dijabarkan lebih detail lagi ... akan dibuatkan label sendiri untuk financial keluarga.
Komentar
Posting Komentar